Saturday 26 January 2013

Hadiah Dari Indonesia

PERUBAHAM GAYA HIDUP: PELAJARAN DARI INDONESIA DAN PRANCIS 

PERUBAHAN GAYA HIDUP: PEALAJARAN DARI INDONESIA DAN PRANCIS

Akhir-akhir ini perubahan gaya hidup sebagai pengobatan sedang giat dipromosikan dalam media cetak juga media lainnya. Sampai tingkat tertentu,  semua orang tahu bahwa jika kita makan dengan benar dan melakukan olah raga secara teratur, maka kita bisa terhindari dari penyakit "peradaban maju": obesitas, diabetes, hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. 

Untuk pertama kali dalam sejarah, masyarakat ekonomi bebas yang baru berkembang, telah mengambil alih gambaran sejarah dalam hal jumlah penduduk yang menderita penyakit "peradaban maju" dari negara maju.

Adalah sangat menarik bila kita menggali dan membaca literatur tentang penelitian dan data epidemiologi yang diterbitkan pada era awal  tahun 1990an.  Pada setiap dan semua negara yang berada di Asia dan Asia Tenggara, prevalensi dari penyakit-penyakit diatas adalah sangat rendah bila kita bandingkan prevalensi jumlah penyakit yang sama di bagian Barat, dan penyakit ini dikatakan sebagai "Penyakit Dunia Barat" atau "Penyakit Orang Kaya". 

Ketimbang seluruh negara menjadi kaya, telah terjadi peningkatan pesat kemakmuran ekonomi dan saya rasa hal ini yang menyebabkan dimulainya secara tiba-tiba "penyakit dunia barat" pada Tubuh Asia   

Nasehat untuk menghindari pan Asia endemik dari bahaya "penyakit dunia barat" ini, maka nasehat seperti : makan yang benar dan berolahraga, adalah sama dengan nasehat yang diberikan oleh seorang banker kepada seorang miskin yang bertanya kepadanya : Saya ingin menjadi kaya, apa nasehat anda ? 
Maka nasehat tentang kesehatan yang ada saat ini tentang Perubahan Gaya Hidup untuk menghindari penyakit dunia barat adalah sama dengan nasehat bankir untuk orang miskin itu, yaitu :Banyak berhemat dan kurangi pengeluaran. 

Tetapi Indian Amerika sungguh heran selama tiga puluh tahun ini, daripada menceritakan bahwa kami mempunyai masalah kesehatan ini, lebih baik kasih tahu kami bagaimana caranya makan yang baik dan berolahraga !  

Kita, yang terlibat dalam konseling pasien dan teman berhubung masalah kesehatan mereka, seharusnya memulai hal ini dari diri kita sendiri. Jika anda orang Asia, maka pastikan bahwa Body Mass Index anda adalah kurang dari 23 kg/m2. 

Untuk mendapatkan angka BMI anda, caranya adalah: Berat badan anda dibagi dengan (tinggi badan dalam meter  x tinggi badan dalam meter). 

Saya mempunyai tinggi badan 174 cm dan berat badan 69 kg, maka BMI saya adalah 23 kg/m2. Kalau saya ingin BMI saya diturunkan menjadi 21 atau 22, maka bagaimana saya melakukannya ?  

Maka disinilah peranan pengalaman dari Indonesia dan Prancis yang saya peroleh. 

Setelah berdiskusi panjang lebar dengan teman baik saya Pak Joe di Bogor, dengan nasehat beliau yang tidak memihak, saya mulai dengan berjalan kaki setiap pagi segera setelah saya bangun tidur. Saya menuruti nasehatnya untuk berjalan saja untuk beberapa minggu pertama kemudian mulai meningkatkan kecepatan sewaktu berlari. Berat badan ideal untuk saya adalah sekitar 64 hingga 65 kg, dan saya berharap sudah berhasil mencapai berat badan ideal ini sebelum saya berjumpa dengan Pak Joe lagi di Bogor nanti. 


Bagaimana saya melakukannya ? 
Dalam pembicaraan kami, juga dalam diskusi saya dengan pelatih atau fasilitator Filosofi Yoga saya di Kuala Lumpur, maka jelas bahwa bila tidak ada perubahan dalam pikiran anda, maka tubuh tidak akan mengikuti keinginan kita. Saat ini filosofi Yoga ini sangat mudah diperoleh, maka saya sangat menganjurkan orang mempelajari sesuatu tentang Kleishas atau kelainan struktur pikiran dan belajar mengendalikannya dengan tindakan dan perkataan kita  

   

(berbagi waktu dengan teman-teman baik membantu kita mengurangi Kleishas atau kerusakan struktural dari pikiran kita)
Ketika ini sudah dalam proses, olahraga dalam bentuk apapun (saya memilih bejalan cepat satu jam karena saya tida terlalu suka dengan bentuk Yoga Asanas, namun memberikan hasil yang baik) akan segera membawa hasil.

Inilah hadiah yang saya terima dari Indonesia  

(Saya dianggap kurus sewaktu ada di Amerika, maka saya tahu bahwa saya adalah yang paling gemuk dibandingkan dengan semua mangersnya Pak Joe di Indonesia ! Saya berjanji akan bergabung dengan barisan kurus mereka pada kunjungan saya berikut ke Bogor, Indonesia)
Memang, olahraga adalah bagian kecil yang kita lakukan selama waktu kita bangun, namun perubahan filosofi dalam pikiran akan selalu menyertai dan mempengaruhi tingkah laku kita sepanjang hari. Ini termasuk kebiasaan makan kita. 
Dan faktanya adalah kita memerlukan lebih banyak waktu untuk merencanakan dan mempersiapkan makanan dibandingkan dengan aktifitas lain dalam kehidupan sehari-hari kita

Ini yang telah saya belajar dari Prancis  
Mereka duduk dan makan
Setiap makanan mereka persiapakan secara segar, mereka jarang menyisahkan makanan atau membungkus makanan sisa dari restoran
Makanan sampah (junk food) dan minuman bersoda ada dalam urutan terendah dalam daftar kebutuhan mereka, memang disanalah tempatnya bagi makanan dan minuman demikian. 
Makanlah bersama teman atau keluarga setiap kali ada kesempatan. Hubungan sosial ini sangat vital. Sewaktu makan, jangan melakukan hal yang lain, seperti menonton TV atau memeriksa email. Jika mungkin, ikut aktif dalam pembicaraan dengan teman dimeja makan anda. 
Jangan makan berlebihan  

Dengan anjuran Pak Joe secara langsung atau melalui email, dan fasilitas yang saya peroleh di Prancis, dalam waktu yang singkat, maka saya sudah dalam jalur yang tepat untuk mencapai tujuan yag ditentukan untuk saya : berolahraga setiap hari dan makan secara baik.
Dia telah berhasil memengaruhi banyak orang dengan fiosofinya dan manfaatnya semakin tampak. Pagi ini, salah satu managernya mengirim ke saya laporan kesehatan terkini dari kelompok managernya, bahwa mereka secara bersama telah berhasil menurunkan 70 kg sejak mereka mulai mengikuti program ini dan berhasil menjaga berat badan ideal mereka. BMI mereka adalah antara 21.5 dan 23 kg/m2
Tekanan darah sistolik adalah antara 100 dan 120 mm Hg
Tekanan darah diastolik adalah antara 66 dan 80 mm Hg 
Denyut nadi adalah antara 65 kali permenit, hanya satu yang 80 kali permenit karena ia adalah perokok !  
Kadar gula puasa adalah dibawah 90 mg/dl dan kadar gula setelah makan pagi adalah dibawah 120mg/dl. 
Pak Joe dan teman-teman telah berhasil mencapai target mereka untuk menurunkan berat badan dan menghindari semua "penyakit duia barat" dengan menggabungkan metode sosial, budaya dan fasilitas. Pak Joe membolehkan managernya waktu untuk ber-aktifitas kesehatan sekitar 3 jam setiap hari kerja! Dan ia hadir dan bersama dalam waktu makan bersama untuk berbicara tentang kesehatan emosionil dan kasih.    
Program apapun, dibagian dunia manapun, pasti akan bangga dengan hasil seperti ini. 
Kita harus mempunyai cara untuk memperkenalkan program sosial yang berdasarkan kemanusiaan yang akan membawa kesehatan dan kebahagiaan bagi sekelompok besar manusia 
Sementara  itu, kemarin sore saya melewati waktu di Thalassa, yaitu tempat perawatan tubuh yang di-kelola oleh Prancis. Dalam sebuah bangunan yang memandang lepas gelombang dipantai Inggris, sebuah gedung yang mempunyai bermacam jenis air laut sesuai dengan kebutuhan relaksasi tubuh, selalu memakai air laut yang dipompa masuk dan dihangatkan. Kita berpindah dari satu ruangan ke ruangan berikutnya yang berisi bermacam air laut dengan tekanan yang berbeda yag sesuai dengan kebutuhan tekanan bagi bermacam jenis otot tubuh yang tegang. Ini seperti kita menjalankan pijit seluruh tubuh selama tiga jam, tetapi ini dengan menggunakan air laut hangat bukan dengan seorang pemijit. 
Akhir dari semua ini adalah relaksasi seluruh tubuh yang total. Juga memberikan waktu cukup untuk membuat pikiran menjadi relaks.

 


 
(jacuzzi diluar di Thalassa, Quiberon, Brittany, France)
Makan malam setelah itu adalah terdiri dari artichokes yang disteam, ini adalah makanan pilihan dari Brittany, dicelup dalam saus khusus mentega dan bawang. Diisap dari dasar daun dan makan isi dari artichoke. Ini adalah makanan sehat. Ditemani dengan sepotong roti segar dan segelas atau dua anggur putih, apalagi bersama teman yang menyenangkan ! 
Terima kasih Indonesia dan Prancis untuk hadiah yang tak terlupakan dan saya juga senang berteman dengan Pak Joe dan teman-temannya di Bogor dan merasa bersyukur untuk perhatian dan rasa sayang dari Prancis 

(Artichoke khas dari Brittany, tumbuh diseluruh dataran Laut Tengah ,diperkenalkan oleh imigrant Eropa ke California)
(dibedakan dengan artichokes Jerusalem yang adalah tanaman asal Amerika Utara dan menjadi bagian makanan tradisionil orang Indian Amerika) 
(Tetua Orang Indian UmonHon mengetahui kapan dan dimana untuk mengumpulkan tanaman ini untuk mereka pergunakan)

Saturday 19 January 2013

Perjalanan Menyenangkan Yang Tidak Diduga
Orang Sederhana Dari Bogor 
Pada 2 May 2012 penerbangan Singapore telah mendarat di International Airport Soekarno-Hatta, tampak bersih dan teratur, salah satu sisi dari Indonesia. Dengan membayar $25 untuk peroleh visa on arrival. Dalam waktu beberapa menit, passport telah dicap dan menuju keluar tempat pengambilan bagasi yang bersih. Berikutnya, seorang pria muda yang ramping kuat, dengan peenampilan orang Latin dengan tanda paparan sinar matahari, memperkenalkan dirinya. Saya adalah orang yang bertugas mengantar anda untuk bertemu dengan tuan J. Kita akan berangkat ke Bogor dan tergantung keadaan lalu lintas, maka kita akan tiba di Bogor dalam waktu satu atau dua jam kemudian. 
Pertama-tama, siapa sih itu tuan J ? 
Dan kota  Boogor ?   
 
  Bersama tuan J dalam penerbangan dari Omaha ke Denver.
  
  dengan tua J di Sentul City, Bogor, Indonesia 


Bagi pengagum tanaman palm akan mengenali jalan ini yang berhias pohon palm di Bogor  


Mari kita kembali ke 22 Maret 2012 (tujuh minggu sebelumny)  
Sebuah pagi yang dingin di Omaha, tempat dimana anda mungkin mengaharapkan keajaiban Bogor terbentuk.
Ini adalah kesenangan sebuah perjalanan yang tidak diduga, yang terjadi ditempat yang tidak akan anda sangka sama sekali.  
Ketika saya memasuki ruang tunggu airport Omaha, untuk ikut penerbangan 0600 pagi ke Denver untuk memulai perjalanan yang menyiksa ke Asia ! (Omaha ke denver ke los angeles ke honolulu ke guam ke hong kong ke kuala lumpur  ke pnomh penh !), seorang dengan tampilan Asia yang ramah dan sehat  tersenyum kepada saya dan saya juga tersenyum kembali padanya. Mata kami bertatapan dan saling menyapa beberapa saat, ketika pengumuman naik ke pesawat diumumkan, saya menduduki kursi 1A dan siapa yang akan duduk dikursi 1B? Ternyata teman kita orang Asia tadi.  
Saya duga ia dalam perjalanan ke Califoornia atau San Fransisco, karena ia berkata ia bepergian ke San Fransisco. Kita mulai berbicara tentang perjalanan; segera saya menyadari bahwa ia menguasai masalah perjalanan internasional (sesuatu yang jarang pada orang Amerika), tentang nuansa berbagai perusahaan penerbangan, mulai dari Qatar Airways hingga Singapore Airways dan berbagai rekomendasi tentang rute perjalanan yang spesifik yang dia lontarkan kepada saya. 
Ketika  pesawat kami mendarat di Denver beberapa saat kemudian, saya memberikan kartu nama  saya kepadanya, dan ia berjanji akan menulis kepada saya. Tetapi ketika saya dalam pesawat yang menuju ke Los Angeles di kursi yang sama, coba duga siapa yang duduk disebelah saya ? 
Tuan W yang menjemput saya dari Cengkarenag Airport  dan yang mengurus seluruh perjalanan ke Bogor, Joga dan candi Borobudur 
Yang duduk disebelah saya adalah tuan J, ia dengan senyum yang jenaka dan wajah selamat datang menyambut saya. Ia dari Jakarta Indonesia katanya, ia secara teratur mengunjungi Amerika Serikat, seperti juga ke Eropah, ini berhubung dengan usahanya, membeli dan mencari biji-bijian dan bahan protein untuk perusahaan distribusi pakan ternak di Indonesia.  
Tetapi yang membangkitkan minat saya adalah pembicaraan kami tentang minatnya  pada kesehatan manusia yang melebihi minat dari pada pekerjaannya, terlebih lagi adalah tentang etika yang bagus dan kebiasaannya, yang mencerminkan Dharma dari filosofi Buddha
Sesuatu dalam caranya bertindak yang sangat menarik hati. Saya memberitahunya bahwa saya sedang dalam perjalanan ke Phnom Penh dan menjelaskan sedikit masalah program pendidikan langsung (Peers) tentang masalah kesehatan kepada sebuah komunitas masyarakat yang kekurangan sumber daya. 
Kami berpisah di Los Angeles, ia menuju ke gerbang SFO dan saya meneruskan pejalanan saya menuju gerbang HNL.
Bagian penerbangan dari LAX-HNL dan HNL-GUM adalah sangat panjang, 5 1/2 dan 7 1/2 jam, dan koneksi penerbangan antara HNL dan GUM adalah sangat ketat. Ketika menunggu penerbangan lanjutan ke KUL di airport Hong Kong, saya mendapat kiriman emaill dari tuan J, yang memberi selamat datang di Asia kepada saya, dan berharap kita akan berjumpa lagi.   
Ia selalu tepat membalas email, terutama bila megingat bahwa ia  selalu sibuk dalam perjalanannya : dari Baecelona, Phnom Penh, Bali dan Kuala Lumpur dalam sebulan sejak kami bertemu. Ia selalu mempunyai waktu membalas email  saya. Seseorang yang sangat mendekati kebiasaan saya, karena saya juga selalu membalas email tepat pada waktunya,  sehingga kita merasa selalu berhubungan.   
Pada perjalanan kali ini ke Phnom Penh, saya meneruskan ke Paris dan tinggal sementara disana, lalu pergi untuk melayani orang Indian, saya rencanakan kembali ke Paris pada 30 April, ketika sedang memeriksa harga tiket ke Paris, sebuah pikiran tiba-tiba muncul. Jika tuan J menginginkan, maka saya bisa pulang kerumah dengan melewati Jakarta, meskipun ini sedikit menyimpang dari rute perjalanan. Saya menulis kepadanya dan memberikan jadwal saya kepadanya juga menyampaikan keinginan saya untuk mengunjungi candi Borobudur, sebuah tempat sejarah dan spiritual yang sangat menarik saya. Saya memberitahu bahwa saya bisa tiba di Jakarta tanggal 2 pada jam 9 pagi, dan berharap bisa melewati 2 hari terakhir di Phnom Penh dan tiba di Paris pada tanggal 9.   
Dengan cara demikian maka saya bisa tiba di international  airport Soekarno -Hatta pada pagi itu. 
Acara makan siang di Sentul City. Makanan Sehat selama saya berada di Indonesia
Anda bisa memanggil saya W, kata orang Indonnesia dengan tampilan orang Latin ini  
Bogor, Bogor, saya mencoba mencari dari ingatan saya. Sesuatu yang tidak asing tentang nama ini. Saya  berpikir tentang Multatuli dan Pramoedya Ananta Toer, orang terkenal dari bidang sastra Indoonesia yang lalu. Ya itu kota dari kerajaan Pajajaran, sebuah kerajaan tua Hindu, kemudian Buddhis lalu Muslim dan terkahir Belanda, Buitenzorg dan kebon raya yang terbaik/terbesar/ koleksi tanaman terlengkap, yang merupakan salah satu dari 10 kebon raya terbaik didunia saat ini ! 
 
di pintu gerbang masuk Kebon Raya Bogor,  Bogor, Jawa, Indonesia.

Saya menjadi sangat gembira dengan kemungkinan ini ! Fairchild di Miami, Kew di London, Marjorelle di Marrakech, dan kebon raya kita di La Habana, TanSacha’s garden di Thailand, Butchart di Victoria. Dan yang lebih kecil dibekas koloni Inggris dan juga salah satu di Bangalore. Semua ini terlintas dalam pikiran saya.... Melbourne, Versailles.
Ini adalah salah satu dari sekian banyak hadiah untuk kunjungan pertama ke Indonesia !! 

Friday 4 January 2013

Pencegahan Diabetes, Hipertensi dan Obesitas di Indonesia

Pencegahan Diabetes, Hipertensi dan Obesitas di Indonesia: The Sentul Healthy Happy Living 

Indonesia mempunyai 2 sifat khas seperti negara tetangganya di Asia Tenggara:
Yaitu Pertumbuhan ekonomi dan demokrasi semenjak kejatuhan pemerintahan otoriter,  dan sifat kedua, adalah angka penderita diabetes dan hipertensi yang juga meningkat pesat didalam negara ini.  

Kepulauan yang semarak dengan berbagai budaya, yang dipersatukan secara politis dengan Bahasa Indonesia, mempunyai 238 juta jiwa, dimana setengahnya berusia dibawah 20 tahunan.

Perhitungan konservatif memperkirakan ada 7 juta penderita Diabetes dari 119 juta orang dewasa diatas usia 20 tahun (yaitu satu orang diantara 16 orang dewasa), dan angka kejadian penyakit Diabetes 17 juta orang (yaitu satu orang diantara 7 orang dewasa).

Jika tidak dilakukan tindakan apapun, maka kita bisa mendapatkan 17 juta orang dewasa tadi akan berkembang menjadi penderita penyakit Diabetes.

Di pualu Jawa yang padat penduduknya, dimana Ibu kota Jakarta terletak, penelitian sebelumnya telah mengungkapkan angka kejadian penyakit Diabetes yag rendah

1982    1.6%
1992     5.7%

Tetapi pada penelitian yang dipublikasikan tahun 2006, maka angka kejadian penyakit Diabetes di Jakarta adalah 12.4% (dua  kali lipat dari kejadian 10 tahun sebelumnya) dan angka kejadian Pre Diabetes adalah 30% (dengan perbandingan 1 orang diantara 3 orang penduduk Jakarta !) 

 Jika Anda menduga bahwa angka kejadian yang tinggi di Jakarta adalah karena proses industrialisasi dan gaya hidup ke-barat-an, maka saya terkejut membaca suatu penelitian dari pulau Ternate (sebuah nama lain yang magis dari Indonesia, seperti Bogor, Bandung), yang mempunyai masa lampau yang penting namun sekarang adalah sebuah pulau yang  nun jauh disana, dimana angka kejadian Diabetes nya adalah 19.6%

Saya tidak ingin berspekulasi tentang penyebab dari angka kejadian  penyakit yang tinggi dari Diabetes Type 2 di Indonesia.  Namun saya memperhatikan bahwa banyak ahli asing yang hampir selalau salah, karena mereka selalu mengaitkan ide mereka tentang  penyebab  penyakit Diabetes, seperti yang saya lihat di Kamboja, dimana salah seorang  ahli asing  itu berpendapt bahwa ini karena gabungan pengaruh budaya Hindu pada orang Khmer, dan seorang ahli lain dari Australia juga tanpa ragu menduga bahwa ini karena kebiasaan mengkonsumsi beras, sedangkan padahal bangsa Khmer telah melakukan ini sejak 2000 tahun yang lalu ?     

 Sebagai seorang yang telah bekerja bersama penduduk lokal,adalah tidak cukup, seperti ahli epidemis penyakit Diabetes dari Australia atau dari Inggris yang berkeliling dunia mengumpulkan data dan mengumumkan bahwa daerah tertentu mempunyai angka penyakit Diabetes yang tinggi. Maka orang lokal akan bertanya : Kami sudah lelah mendengar bahwa para ahli asing memberitahu kami, yaitu kami  mempunyai angka penyakit Diabetes yang tinggi, tetapi apakah anda bisa memberitahu kami bagaimana cara untuk mengatasinya ? Lalu, para duta asing yang ahli ini akan memberiitahukan mantera mereka yang tidak banyak berguna : olahraga lebih banyak dan pola makan yang sehat, dan mengubah pola hidup anda !

                            PICTURES OF SENTUL HAPPY HEALTHY LIVING GROUP



Apa yang bisa kila lakukan tentang gambaran peningkatan angka kejadian penyakit Diabetes Type 2 di Indonesia ?

Pertama -tama ,
Menemukan sekelompok orang yang juga tertarik dalam projek kesehatan ini
Saya ber-untung karena menjadi sahabat PJ di Bogor dan Sentul Healthy Happy Living Group nya.
Lalu bertanya apa yang bisa saya buat untuk mereka dan bagaimana saya bisa membantu apa yang ingin mereka lakukan, bukan mendikte apa yang harus mereka lakukan

Apa yang menjadi filosofi hidup mereka ?

Filosofi hidup PJ:
Badan yang Sehat berada di dalam Badan yang Bahagia

Mental harus diubah sebelumnya sehingga Tubuh yang Sehat akan mengikutinya
Apa itu tujuan yang utama ?
Rasa sejahtera karena rasa kebaikan

Siapa yang menjadi kelompok sasaran ?

Teman dan staff dan semua keluarga mereka

Kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dimasyarakat, yang berminat dalam :

  • Pencegahan Diabetes, Hipertensi dan Obesitas
  • Pengobatan Diabetes, Hiprtensi dan Obesitas dengan cara pendidikan kelompok yang sederajat, model kerja jejaring, cara cara ini sangat berhasil di Pnom Penh, Kamboja
Ini adalah ide untuk tahun 2013, kontribusi saya untuk Indonesia, Sangatlah bagus bila program ini berhasil



                               


mereka bahka tidak perlu keluar dari mobilnya untuk mendapatkan makanan fat laden Frapucino


             Anda bisa menemukan mereka disepanjang jalan toll atau tempat per-istirahatan







Apa yang menyentuh hati adalah penelitain yang dipublikasikan oleh Prof. Soewondo dari Universitas Indonesia.
Mengendalikan tekanan darah mempunyai efek proteksi terhadap penyakit Diabetes, jika saja orang Indonesia mengecilkan sedikit saja lingkar pinggangnya, maka kemungkinan terkena penyakit Diabetes akan berkurang. Dan tentu saja, terlepas apakah anda ingin atau tidak menderita penyakit Diabetes, tetapi dengan menghentikan kebiasaan merokok atau tidak merokok adalah suatu kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan anda.  
Pencegahan penyakit Diabetes adalah sesuai dengan filosofi Sentul Healthy Happy Living Group.

Tinadakan berikut ini bisa mencegah penyakit Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi:  

  1. Aktif secara fisik. Kami mengundang Anda bergabung bersama kami pada setiap pagi di Danau Sentul, maka Anda akan mengalami betapa cepatnya Anda menjadi lebih sehat; aktifitas adalah baik untuk bersosialisasi juga mengurangi stress
  2. Jangan mengkonsumsi makanan berlemak dan kendalikan konsumsi makanan yang manis
  3. Jika tekanan darah Anda lebih dari 120/70, maka usahakan untuk menurunkannya dengan cara berolah raga secara rutin dan teratur
Anda harus ber-olahraga untuk merampingkan tubuh Anda daripada memikirkan cara menurunkan berat badan Anda. Sekali Anda menjalankan olah raga (berjalan, peregangan otot, jogging dan latihan pernafasan) dalam aktifitas rutin Anda, maka Anda akan merasakan adanya rasa ketagihan untuk terus melakukan latihan fisik ini.
Perlahan-lahan, Anda akan merasakan bahwa tenaga Anda akan bertambah,  kapasitas dan kemampuan bernafas juga bertambah, dan setelah 3 bulan Anda akan mampu untuk ber-jogging. Dan setelah setiap tiga bulan berikutnya, Anda akan mendapatkan adanya perubahan dibagian tubuh Anda menjadi lebih padat berisi oleh otot.

Tatalaksana Waktu untuk Pikiran dan Badan : 
Jika Anda berkata pada diri sendiri : saya tidak mempunyai waktu, lalu waktu Anda dipergunkan untuk apa?

Selamat dan Selamat Bergabung di Sentul Healthy Happy Living ! 

Thursday 3 January 2013

THE PHILOSOPHY BEHIND SENTUL HEALTHY HAPPY LIVING INDONESIA

Native Inhabitants of America, who are called American Indians or Simply Indians, not the same as the Indians from India, have a saying:
Nothing happens as a Coincidence, everything has a purpose but most of us do not understand why things happen.
In Cuba, they say: Casualidad no es Casual.. Coincidences are not coincidences..
on 22nd March 2012, I was waiting for an early morning flight at the small airport at Omaha, USA. A humble looking Asian man enters the lounge and smiles at me, I returned the smile. When I boarded the flight, I noticed that the humble asian man had been assigned the seat next to me! There began our conversation. Extraordinary for a casual conversation on an airplane, we did not talk about ourselves, where we were from, what we did for our livelihoods but we talked about how we felt about what we did in our lives. We recognized that the strong common point was that we both like doing things for other people. He did not talk about his business that brings him to the USA, now where he lived or other personal details. In fact I was surprised when I landed in Jakarta a mere six weeks later, that he lived not in Jakarta but in a city one hour drive away, near Bogor!
I was very happy to have met him on that flight and we promised to keep in touch with each other. When we said Good Bye to each other at the Los Angeles Airport, I knew we would see each other again.
This how I met my good friend, now a close friend, Joe from Sentul City, Bogor, Indonesia 
Six weeks later, I arrived at the Sentul City to meet friends and family of Joe and immediately realized that his words on the plane were not empty.
He cared for his employees and their families and was deeply concerned about their welfare and also the welfare of the environment.
This photo would tell you lots about what he thinks of his employees. 

which boss would allow his employees up to three hours per day so that they can pay attention to their health and emotional status and he makes it easier for them financially, emotionally and is supportive of their efforts.
You will find only one such boss
He is the Humble Man of Bogor
To whom all these blogs are dedicated.. so that we can expand from his family, friends and staff to the general public in Indonesia.