Thursday, 21 March 2013

Bagaimana Mencegah Penyakit Jantung, Diabetes dan Kanker Pada Orang Indonesia atau Orang Indian Amerika

 

Sementara orang kebanyakan dari Emirate atau Pakistan sangat terbatas pengetahuannya mengenai kesehatan dan bagaimana caranya menghindari penyakit, sebaliknya orang Amerika sudah dibanjiri begitu banyaknya informasi tentang kesehatan dan mereka rasanya sangat menyadari apa yang disebut "gaya hidup" yang baik.  

Tetapi mereka tetap menghadapi masalah kesehatan yang sama dengan penduduk dibagian dunia yang lain. Kita mengetahui apa apa yang harus kita lakukan tetapi BAGAIMANA CARANYA ? 
Perhimpunan Kesehatan Jantung Amerika atau The American Heart Association telah menetapkan Metrik Kesehatan, semuanya ada tujuh, dan membuktikan bila saja Anda mengikuti semuanya atau hanya sebagian besar dari metrik kesehatan itu, maka kemungkinan Anda menjadi sakit: Diabetes, Penyakit Jantung dan termasuk KANKER akan sangat berkurang. 
Sayangnya, hanya 1 dari 50 orang Amerika yang mematuhi 6 atau 7 dari metrik kesehatan ini. Tidak ada obat apapun (sebagai contoh: beberapa jenis obat baru untuk pengobatan Diabetes yang mengklaim juga untuk perlindungan jantung, sementara hanya dengan beraktivitas 30 menit tiga kali seminggu saja akan mempunyai efek yang sama !) atau Multivitamin (dapatkan vitamanin asam folat Anda dari makanan bukan dari toko penjual suplemen kesehatan! Faktanya multivitamin dan pil jenis ini akan merugikan Anda, sama halnya dengan suplemen Calcium. Dapatkan vitamin D Anda dari sinar matahari bukan dari tablet!) 

 

Sehingga nasehat saya untuk penduduk kota Bogor, Indonesia dimana kami bertiga: Pak J, seorang pengamat kesehatan yang sangat antusias, Dr. L seorang dokter pensiunan dan saya seorang dokter dan anthropologist, sedang merencanakan sebuah Program Pencegahan, dengan itu maka kami bisa melindungi penduduk Indonesia dari penyakit Diabetes, Hipertensi, Hiperkholesterolemia dan juga Kanker dan secara ekonomi perlindungan dari rayuan perusahaan obat-obatan.   



  • Usahakan tidak merokok, bila Anda perokok, usahakan menghentikan kebiasaan buruk ini.
  • Beraktivitas, apakah hanya dengan berjalan santai saja sekeliling danau, atau bersepeda atau bahkan hanya berolahraga selama 4 menit saja yang caranya pak J akan mengajarkannya kepada Anda. 
  • Usahakan BMI Anda dibawah 23 dan lebih baik bila hanya 22 kg/m2. 
  • Jangn bersantap makanan dari salah satu fast food restorant dari Eropa/Amerika, sebaliknya nikmati makanan Sunda /Jawa yang menarik dan bergizi, terutama yang dimasak dan disiapkan dirumah. 
Kita akan mengukur beberapa parameter kesehatan para peserta, seperti misalnya: 

  • Kadar Gula Darah
  • Tekanan Darah
  • Denyut Nadi
  • Kadar Kholesterol 
para peserta dan akan memberi nasehat kepada mereka bagaimana caranya mengendalikan semua parameter kesehatan ini secara ALAMIAH,bukan dengan obat herbal, tetapi dengan perubahan gaya hidup yang akan menurunkan semua angka faktor diatas pada saat pengukuran yang berikutnya.

Saya selalu yakin bahwa Pencegahan Penyakit ini berada dalam satu paket: dengan gaya hidup yang sehat Anda bisa mencegah dan terhindar dari Penyakit Jantung, Diabetes juga Penyakit Kanker...  




Saya sangat senang bisa membaca artikel ini yang dipublikasikan di    Circulation:Journal of the American Heart Association, sebuah jurnal kedokteran bergengsi, dengan mengikuti semua metrik kesehatan yang disebutkan dalam artikel ini, maka akan mengurangi kemungkinan Anda menjadi seorang penderita penyakit :
  • Diabetes
  • Hipertensi dengan kadar kholesterol yang tinggi 
  • Dan bonus untuk Anda, yaitu juga bisa menghindari penyakit Kanker !
 
Sungguh sebuah hadiah yang sangat berarti untuk semua teman kita, saudara dan penduduk Bogor !

 

Wednesday, 20 March 2013


Acara makan siang, 10 March 2013

One Day of Hospitality in Sentul Bogor, Indonesia

Lunch
 Gado Gado, Indonesian Salad

 Chicken, West Sumatra Style
 Dried Fish with cucumber and carrots
  Selalu makan bersama orang orang baik, dilingkungan yang asri....



Dinner at De Leuit Restaurant, Bogor, Indonesia 
Jeruk Lapis Juice
Nasi Merah  red rice
Tempe
Tofu
Gurame(freshwater fish) Bakar

 

Wednesday, 6 March 2013

Perjalanan Ke MoPoTsyo, Phnom Penh Cambodia

Perjalanan Ke MoPoTsyo, Phnom Penh Cambodia

 

Pada 17 February 2013, kami mendapat kesempatan sangat bagus untuk berkunjung langsung ke MoPoTsyo Patient Educational and Information Center di kota Phnom Penh Kamboja, atas jasa baik dari pak Joe, seorang penggerak Kelompok Sentul Healthy Happy Living Indonesia, yang menaruh minat dan perhatian tentang gaya hidup sehat, kebersihan lingkungan, konsep hubungan kerja dan kesehatan. Juga sangat menaroh perhatian akan masalah kesehatan orang atau golongan yang marginal disekitar kita.

Bersama Mr. Rin menuju kantor pusat MoPoTsyo di kota Phnom Penh




Alamat kantor pusat MPT

MoPoTsyo Patient Educational Information Center, yang ada di kota Phnom Penh Kamboja, berikut cabang cabang yang sudah mulai tersebar di 5 provinsi di Kamboja ini, adalah semacam NGO (Non Government Organization) atau semacam LSM, yang bergerak dalam bidang kesehatan, atau lebih khas lagi adalah yang menyangkut bidang kesehatan penyakit Diabetes Melitus, hipertensi dan Obesitas.








Kami disambut oleh resepsionis MPT dengan ramah, meskipun bahasa menjadi sedikit kendala pada awalnya



Mr. Rin, Chief Peer Educator, bersama anggota staffnya yang bekerja di MPT Patient Educational Center di kota Phnom Penh, Kamboja. Diantara mereka, ada beberapa yang juga adalah penderita penyakit diabetic type 1, yaitu sudah menderita penyakit ini sejak berusia muda.  


Add caption

Bersama Mr. Rin dan staff. 
Salah seorang dokter ahli endokrinologist yang bekerja paruh waktu di MPT Phnom Penh ini, untuk menangani konsultasi dan perawatan penderita diabetes, obesitas dan hipertesi, yang memerlukan perawatan dan pengobatan








MPT Phnom Penh ini merupakan gedung berlantai 3. Pada lantai dasar, selain ruang tamu yang menjadi ruang resepsionis, untuk menerima pendaftaran pasien pengunjung, juga ada beberapa ruangan seperti misalnya berikut ini :


Ruangan untuk mengelolah kegiatan dan aktifitas Peer Educator (semacam pemimpin kelompok) dengan anggota kelompok yang menjadi tanggung jawabnya. 













 





Ruang konsultasi dan pemeriksaan pasien dengan dokter yang merawat dan mengobati mereka.
Fasilitasnya sederhana, namun tepat guna, dan bermanfaat bagi pasien yang sangat membutuhkan, dengan kekuatan ekonomi yang minimal, bahkan ada beberapa yang tidak mampu.











Fasilitas lain yang ada dilantai bawah adalah :



Ruangan laboratorium yang bertugas memeriksa darah penderita diabetes untuk menentukan dan mengkonfirmasi diagnosa penyakit.















Laboratorium dengan peralatan yang sederhana, namun tepat guna ini, satu bulan bisa mengolah lebih dari 100 sampel darah yang dikirim dari cabang cabang MPT yang tersebar di 5 provinsi, yang ada di Kerajaan Kamboja ini.















Hasil pemeriksaan dari laboratorium ini dikirim kembali ke cabang MPT di provinsi bersangkutan, berdasarkan hasil ini, maka dokter akan memberikan pengobatan yang tepat bagi pasien bersangkutan













Tenaga tehnisi laboratorium yang bersemangat dan pekerja yang tekun ! 
Sebulan laboratoriumnya bisa menangani lebih dari 100 sampel darah, yang dikirimkan kepadanya dari cabang MPT, yang tersebar di 5 provinsi  di Kamboja


















Kami diajak meninjau fasilitas yang berada dilantai dua gedung MPT Pusat ini :





Bagian Finance Unit yang terletak dilantai 2 bangunan MPT Pusat ini, mengelolah biaya pengobatan pasien yang menjadi anggota komunitas MPT. Juga mengelolah keuangan yang diterima dari donatur untuk kegiatan pengobatan dan edukasi pasien MPT di Kamboja.













Kami juga diajak meninjau dilantai 3 yang merupakan pusat training center bagi calon yang diseleksi untuk menjadi Peer Educator nanti didaerah mereka di provinsi mereka sendiri.






Tersedia fasilitas kamar untuk menginap  bagi calon Peer Educator yang dipilih dan dikirim dari cabang MPT yang tersebar di 5 provinsi di Kamboja











Juga terdapat ruang pelatihan dan pertemuan untuk mendidik dan melatih para calon Peer Educator dari daerah.





Lama pelatihan berlangsung 6 minggu, yang terbagi dengan 3 minggu pelatihan dalam ruang kelas dan 3 minggu adalah pelatihan dilapangan, untuk  mematangkan dan menerapkan semua teori dan petunjuk yang diperoleh selama peatihan 3 minggu di ruang kelas sebelumnya.












Ruang kelas yang bisa menampung hingga 20 orang ini dilengkapi dengan papan tulis whiteboard, juga alat peraga dan flip chart anatomi tubuh manusia dan organ dalam manusia, sebagai bahan pengajaran bagi calon Peer Educator, dalam program pendidikan dan pelatihan 3 minggu pertama di ruang kelas.









 

Alat peraga dimeja dan chart yang terpampang di dinding, sebagai bahan pelajaran bagi pendidikan dan pelatihan selama 3 minggu dalam ruang kelas bagi calon Peer Educator, sebelum mereka diterjunkan ke lapangan untuk mempraktekkan pengetahuan dikelas mereka langsung kepada pasien penderita penyakit diabetes...











Flip chart tentang sistim organ tubuh yang akan banyak dipengaruhi oleh penyakit diabetes dan hipertensi, yaitu pada organ otot dan persyarafan, juga pengaruh pada organ mata, yang bisa menyebabkan kerusakan retina mata dan kebutaan, karena komplikasi efek penyakit diabetes mellitus ini. 












Flip chart yang memberi pelajaran bagaimana cara menyuntik hormion insuline untuk penderita sakit diabetes, yang benar dan baik.
Mulai dari mempersiapkan diri dengan mencuci tangan yang benar, lalu mempersiapkan alat suntik dan juga dosis hormon insuline secara benar, sampai cara menyuntikkan hormon insuline kedalam tubuh penderita.

Tujuannya agar supaya nanti pasien bisa melakukan penyuntikan sendiri tanpa harus ke klinik atau meminta bantuan dokter atau tenaga kesehatan lagi.  












Dua orang calon Peer Educator yang dikirim dari provinsi untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di kantor MPT Pusat di kota Phnom Penh Kamboja.

Bapak yang berada disebelah kanan foto ini, bisa berbahasa Indonesia yang minimal, karena pernah bertugas bersama tentara Indonesia beberapa waktu yang lalu.









Train The Trainer ala MoPoTsyo kota Phnom Penh, Kamboja....

Dua orang calon Peer Educator bersama pelatih mereka, seorang dokter muda dari rumah sakit pemerintah dikota Phnom Penh, Kamboja.










Dari sekilas kunjungan kami ke MoPoTsyo Patient Educational Information Center di Phnom Penh Kamboja, kesan kami adalah bahwa pusat fasilitas ini sudah berkembang maju jauh,  karena semua sudah teratur dengan sistimnya masing masing. 
Seperti kita bisa lihat dari beberapa formulir yang dipergunakan:






Buku Medical Record / rekam medis pasien yang berisi data demografis (nama, umur, jenis kelamin, alamat rumah pasien), juga berisi riwayat  penyakit, keluhan dan gejalah penyakit, diagnosa penyakit dan pengobatannya, juga follow up untuk kunjungan berikut, dstnya.
Seperti medical record yang dipakai dirumah sakit layaknya.











Petunjuk Pelaksana dari Kementerian Kesehatan Kamboja untuk melakukan pendidikan dan pelatihan Peer Educator, untuk penyakit khronik yang bukan penyakit infeksi, seperti yang dilakukan oleh MoPoTsyo Phnom Penh, Kamboja ini












Voucher yang dibagikan kepada pasien yang berkunjung ke center MPT setelah mendapatkan pemeriksaan dokter, atau juga dibagikan oleh Peer Educator bagi pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
Voucher ini dipakai untuk membeli obat yang tertera dengan potongan harga antara 70% (untuk yang miskin) hingga 90% potongan (untuk yang sangat miskin), di apotik yang telah ditentukan dan bekerjasama dengan MoPoTsyo Cambodia.
Apotik apotik ini tersebar juga di 5 provinsi Kamboja, bukan hanya yang ada disekitar kota Phnom Penh saja. 









Sebagian kendaraan sepeda motor yang disumbang oleh donatur untuk keperluan para Peer Educator didaerah atau di provinsi, dipergunakan oleh Peer  Educator untuk mengunjungi pasien yang menjadi anggota tanggung jawabnya, sewaktu menjalankan program monitoring, membagi voucher atau untuk kegiatan yang lain.










Demikian kesan kami dalam kunjungan ke MoPoTsyo Patient Educational Information Center, yang dikelolah oleh Dr. Maurits van Pelt, beserta lokal staff nya yang sebagian juga merupakan pasien penderita penyakit diabetes type1.

Kiranya dengan bekerjasama dan konsultasi dengan para pengelolah an staff MPT Kamboja, maka impian kita untuk  mendirikan juga pusat edukasi dan informasi bagi penderita dan keluarga mereka, tentang penyakit diabetes, hipertensi dan obesitas, seperti yang dilakukan oleh MoPoTsyo di kota Phnom Penh, Kamboja bukanlah hal yang mustahil untuk kita laksanakan di bumi Indonesia ! 




Sekilas kota Phnom Penh yang indah, yang treletak dipinggir sungai Mekong ....





Tepi sungai Mekong ditengah kota Phnom Penh...yang setiap sore dipergunakan untuk penduduknya berolahraga ...bahkan menari !















Trotoar yang lebar untuk pejalan kaki...dan jalan raya yang lebar, dengan bangunan yang khas miripPerancis ... salah satu ciri kota Phnom Penh












Menikmati suasana senja ditepi sungai Mekong River yang terkenal ...

...sedang berjalan ditepi sungai Mekong menuju ke Mekong River Cafe ...















Pak Joe bersama Pak Che dari KL sedang berpose di tengah kota Phnom Penh Kamboja ...dalam perjalanan menuuju ke Mekong River Cafe...















Dinamika Kehidupan Penduduk Kota Phnom Penh...

Bersenam dan menari bersama para penduduk kota Phnom Penh, dipimpin oleh seorang instruktur senam atau tari yang sukarela, di tepi sungai Mekong River sewaktu senja hari .... berolah raga dan bersantai setelah sibuk bekerja sepanjang hari.... ini dilakukan oleh penduduk kota Phnom Penh setiap sore secara rutin, menurut sumber penduduk lokal...











Suasana kota Phnom Penh, Ibukota Kerajaan Kamboja... dengan kendaraan tuktuk nya yang indah dan bersih ....











....tuktuk kota Phnom Penh yang lebih lebar, lebih enak duduk dan lebih indah dan bersih....harganya ? Untuk perjalanan sekitar 20 menit perlu bayar sekitar USD 2.- saja...sama atau lebih murah dari harga bajaj di Jakarta ???